Membagi pengalaman menyusuri pegunungan mahawu.
Semalam mengikuti ‘Doa Semalam Suntuk’ bersama rekan2 pemuda
dan remaja GMAHK Jemaat Matani Tomohon. Besok pagi’nya bersama rekan2 pemuda
dan beberapa adik2 remaja pria berjalan menyusuri pegunungan tanpa sarapan dan dengan kondisi
yang tidak fit, karena tidak tidur semalam. Tapi dengan semangat 45, menyatukan
hati dan berangkat. Menyadari betapa indahnya ciptaan-Nya.
Ingin juga berbagi pengalaman saat ‘Doa semalam suntuk’.
Seluruh pemuda berganti2an untuk memimpin doa dimulai dari jam 8 malam, yang di
awali oleh pdt.
Setiap jam kami beristirahat 15 menit dan dilanjutkan berdoa, awalnya semua
masih dalam semangat2nya. Tapi saat waktu mulai menunjukkan pukul 01:00 am,,
suasan menjadi lebih hening semua mulai terbuai dalam angan.
Kacaunya, pada pukul 02:00 am, giliran saya utk berdoa. Terjadi percakapan;
Pendeta: ‘David pimpin doa yaa..’
Saya: (dalam kondisi yang mengantuk sangat) ‘iya pendeta..’
(biasanya sebelum berdoa kita harus memulainya dengan sebuah
lagu doa yang dipilih oleh pemimpin doa)
Saya: ‘Sebelum… kita berdoa (jeda waktu)…kita menyanyi…
(jeda waktu)… kita menyanyi…(zzzzzzzzzzzzzzzz..)..
hahahahah, (pada ngerti ngak?)
Saya tertidur,, tanpa sadar saya bangun sudah pukul 05.00 am..
Dengan ramenya teman2 berbincang2 kegiatan semalam dan menceritakan kejadiaan
yang memalukan yang saya lakukan.. ckckckckk..
Kacau memang..
dikatakan, setelah hampir beberapa menit saya sudah tidak berbicara lagi,
pendeta langsung memimpin doa yang sebenarnya adalah bagian saya.
Tapi pendeta mengatakan dia memaklumi dengan apa yang telah saya lakukan,
karena waktu itu memang masa pencobaan terbesar mengahadapi rasa ngantuk..
katanya, teman2pun yang sedang dalam kondisi mengantuk, langsung berada dalam
kondisi sadar sepenuhnya ..
“Lebih baik seorang rekan yang tak terjaga, daripada membiarkan sekumpulan
orang tertidur tanpa sadar.. “
Ngak nyambung yaaa.. ckckckckck
